Strategi pemasaran merupakan elemen kunci dalam menentukan jalannya suatu bisnis. Salah satu pendekatan yang telah terbukti efektif adalah Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP). Dengan mengikuti langkah-langkah ini, sebuah bisnis dapat mengidentifikasi segmen pasar yang tepat, menganalisis target pasar dengan cermat, dan menentukan posisi yang optimal untuk produk atau layanan yang ditawarkan.
Baca juga : Decacorn: Puncak Kesuksesan Startup dengan Nilai Valuasi Luar Biasa
[penci_ads id=”penci_ads_1″]
1. Segmenting: Menentukan Kelompok Konsumen Potensial
Langkah pertama dalam penerapan strategi STP adalah segmenting, di mana target pasar dibagi menjadi kelompok konsumen potensial. Beberapa kategori segmentasi pasar yang dapat digunakan termasuk:
[penci_ads id=”penci_ads_2″]
a. Demografis
Memisahkan target pasar berdasarkan usia, gender, ras, pendidikan, pekerjaan, agama, dan kewarganegaraan.
[penci_ads id=”penci_ads_3″]
b. Geografis
Membagi pasar berdasarkan letak geografis, seperti negara, kota, provinsi, bahkan komplek perumahan.
[penci_ads id=”penci_ads_4″]
c. Psikografis
Mengelompokkan segmen pasar berdasarkan sifat psikologis, seperti gaya hidup, kepribadian, dan hobi.
[penci_ads id=”penci_ads_5″]
d. Perilaku
Memisahkan target pasar berdasarkan perilaku saat melakukan pembelian, ketertarikan, dan tujuan pembelian.
Pemilihan segmentasi pasar harus sesuai dengan karakteristik produk atau layanan yang ditawarkan.
[penci_ads id=”penci_ads_6″]
2. Targeting: Menentukan Sasaran Berdasarkan Kualitas
Setelah menyelesaikan langkah segmenting, langkah berikutnya adalah targeting. Analisis penempatan target membutuhkan pemilihan hasil segmenting dengan kualitas yang paling sesuai. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam targeting:
[penci_ads id=”penci_ads_1″]
a. Profitabilitas
Menentukan target pasar berdasarkan potensi keuntungan yang dapat dihasilkan.
[penci_ads id=”penci_ads_2″]
b. Pertumbuhan (Growth)
Proyeksi hasil yang akan dicapai setelah penerapan strategi STP untuk beberapa periode ke depan.
[penci_ads id=”penci_ads_3″]
c. Kemudahan Akses
Mempertimbangkan cara mempromosikan produk dan memastikan kemudahan akses oleh pembeli.
[penci_ads id=”penci_ads_4″]
3. Positioning: Menempatkan Produk dengan Tepat
Langkah terakhir dari strategi STP adalah positioning, di mana produk atau layanan ditempatkan secara strategis di segmen pasar yang telah ditargetkan. Beberapa tips penting dalam positioning meliputi:
[penci_ads id=”penci_ads_5″]
a. Berikan Penawaran Solusi
Identifikasi masalah atau keluhan yang sering dialami target pasar dan tawarkan solusi yang relevan.
[penci_ads id=”penci_ads_6″]
b. Temukan Unique Selling Point (USP)
Temukan keunggulan produk yang dapat membedakan bisnis Anda dari pesaing.
[penci_ads id=”penci_ads_1″]
c. Susun Campaign yang Disukai Target Pasar
Buatlah kampanye menarik yang dapat diterima oleh target pasar, sehingga produk atau brand dapat dikenali dengan baik.
[penci_ads id=”penci_ads_2″]
Contoh STP Marketing: Starbucks
Sebagai contoh penerapan strategi STP, kita dapat melihat Starbucks. Brand kopi ini berhasil memposisikan bisnis mereka dengan segmentasi yang tepat. Target pasar Starbucks adalah penikmat kopi dengan status ekonomi menengah ke atas. Dengan tumbler khusus dan kartu keanggotaan, Starbucks berhasil memancing pembelian dari target pasar mereka.
Baca juga : Cara Setting SMTP Gmail
[penci_ads id=”penci_ads_3″]
Kesimpulan
Strategi STP bukan hanya tentang menentukan target pasar tetapi juga membangun citra merek, kredibilitas bisnis, dan rencana pemasaran yang efektif. Dengan pemahaman yang matang dan kerja sama tim yang solid, penerapan STP dapat menjadi kunci keberhasilan bisnis Anda dalam dunia pemasaran yang kompetitif.
[penci_ads id=”penci_ads_4″]